REVOLUTION OF MENTAL

BAGAIMANA ?

            Revolusi mental adalah suatu gagasan yang dikemukakan oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia yaitu Joko Widodo. Revolusi mental merupakan revolusi atau perubahan yang mengarah pada mental atau jiwa sehingga terbentuk karakter atau kepribadian manusia yang sesuai dengan jiwa Pancasila. Gagasan ini pada hakikatnya memiliki tujuan yang baik, mengingat betapa buruknya mental dan moral bangsa Indonesia. Indonesia semakin mengalami keterpurukan dalam hal mental, hal ini bisa dilihat dari merajalelanya kasus korupsi, kekerasan, diskriminasi, pelecehan seperti yang sering kita saksikan di layar televisi yang selalu menjadi topik utama setiap hari. Semua ini tidak sebanding dengan perkembangan perekonomian di Indonesia yang merangkak maju. Pembangunan dimana-mana, perbaikan infrastruktur tapi pada kenyataannya bangsa Indonesia semakin mengalami keterbelakangan moral. Dengan adanya Revolusi Mental diharapkan bangsa Indonesia bangkit dan menjadi ribadi yang lebih baik serta semakin baik.

            Revolusi Mental Presiden Jokowi memiliki tujuan untuk pembangunan manusia dan pembangunan sosial. Terdapat 3 dimensi dalam pembangunan manusia, yaitu menjadikan manusia yang cerdas, sehat, dan berkepribadian. Hal ini harus diawali dari pembangunan jiwanya terlebih dahulu sebagai dasar lalu badan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Seperti yang telah disebutkan di atas, pembangunan manusia dilakukan karena terdapat masalah pada diri atau kepribadian bangsa Indonesia misalnya dari individu yaitu malas, bebal, tidak berkarakter, indisiplin, menunda waktu, dan penyakit-penyakit lainnya. Dari segi masyarakat, yang seperti kita lihat dalam keseharian maupun media misalnya ketimpangan sosial, pemberontakan, kecemburuan sosial, masalah keamanan, gangguan ketertiban,dll. Sedangkan dalam hal negara, Indonesia mulai kehilangan produktivitas dan daya saing, ini bisa dilihat dimana bangsa Indonesia lebih menyukai karya bangsa lain dibandingkan karya sendiri, lebih menyukai sesuatu yang instan dan tak mau berusaha berkarya sehingga daya saing kita rendah dan kalah dari negara lain. Ketika negara lain berinovasi menemukan sesuatu yang baru, kita masih tetap berada di tempat yang sama. Hal yang paling menyedihkan adalah, Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA namun miskin SDM. Mengapa ? Hasil bumi negara kita begitu berlimpah namun kita tidak tahu bagaimana cara mengolahnya sehingga kita mengekspor hasil bumi mentah ke luar negeri, di luar negeri bahan itu diolah lalu dipasarkan dan malah kita yang membeli dengan harga jauh lebih tinggi daripada harga saat kita mengekspor bahan mentah ke luar. Dengan kata lain, kita membeli sesuatu milik kita yang telah dijual ke orang lain sehingga defisit APBN semakin tinggi karena pengeluaran jauh lebih besar daripada pemasukan. Seandainya, kita mengolah sendiri bahan mentah itu lalu memasarkannya sendiri sehingga tak perlu impor, maka hal itu dapat meningkatkan penghasilan dan perekonomian Indonesia. Yang menjadi kendala adalah bangsa Indonesia kekurangan SDM yang produktif padahal penduduk Indonesia itu banyak. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan dan pemahaman pentingnya pengembangan diri. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Pemerintah telah memberikan dan ketetapan yang baik namun hal itu akan percuma apabila dari individu sendiri tidak mau berubah. Ya kemalasan dan sikap masa bodoh menjadi pemicu utama kegagalan bangsa kita. Bangsa kita menjadi lemah dan mudah terpengaruh oleh masyarakat asing. Diperluukan kesadaran dari diri sendiri untuk bisa berubah. Disampin itu, kasus korupsi makin menjadi-jadi tanpa terkendali yang menyebabkan kerugian bagi negara. Meskipun telah dibentuk KPK namun koruptor masih belum jera. KPK sudah berusaha dengan sangat baik namun tanpa ada adanya kesadaran, semua nampak sia-sia karena tak ada niatan untuk berubah.

            Berdasarkan permasalahan kompleks yang dialami bangsa Indonesia maka diperlukan adanya revolusi mental untuk memperbaiki kepribadian dan mindset bangsa agar tidak ada lagi kebodohan, kolusi, korupsi, kesenjangan sosial dll. Untuk merealisasikan revolusi mental ini memang tidak mudah karena pada dasarnya mengubah kepribadian bukanlah hal yang gampang. Diperlukan kerjasama seluruh elemen untuk mewujudkan hal itu. Dimulai dari keluarga karena dari keluargalah kita berasal. Keluarga adalah orang yang paling dekat dengan kita sehingga sangat efekti membentuk kepribadian positif dan mental yang baik melalui keluarga dengan adnya kesadaran dari ornag tua untuk selalu membimbing dan menjadi tauladan bagi anak sehingga dapat terbentuk generasi penerus bangsa yang tangguh, cerdas, sehat, bermoral, dan berkarakter. Kedua, melalui lingkungan sekitar, lingkungan sekitar atau lingkungan pergaulan adalah temapt dimana kita menghabiskan waktu untuk bersosialisasi. Lingkungan yang baik dan kondusif mampu menciptakan dan membantu terbentuknya revolusi mental. Oleh karena itu, diperlukan adanya kerjasama antar lapisan masyarakat untuk mewujudkan hal ini. Lingkungan sekolah adalah rumah kedua karena disinalah kita belajar menuntut ilmu dan belajar bersosisalisasi. Peran gru dan warga sekolah sangatlah penting untuk terus mengajarkan kebaikan dan membangun karakter positif dalam diri siswanya. Penanaman sikap positif bisa dilakukan dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, pendidikan budi pekerti luhur, dan pendidikan sadar akan hukum. Yang tak kalah penting adalah peran pemerintah dalam mewujudkan revolusi mental ini. Pemerintah juga harus memberikan contoh dan tauladan dalam revolusi mental sehingga dpat mendorong masyarakat untuk berubah pula dan menandakan bahwa revolusi mental ini bukanlah hanya sekedar wacana semata. Pemerintah tidak boleh hanya menuntut masyarakat untuk berubah, pemerintahnya pun juga harus berubah agar tidak ada lagi yang namanya kolusi, korupsi, dan nepotisme. Apabila semua lapisan dapat bekerja sama dengan baik, maka tidaklah mustahil apabila revolusi menta dapat terealisasi dengan sempurna. Usaha dan kerja keras bersama untuk mewujudkan Indonesia yang cerdas secara intelektual namun bermoral baik, sehat dan berkarakter sesuai dengan cita-cita yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga Indonesia menjadi negara yang maju dan berkarakter, bisa menjadi tauladan dan pusat dunia, kita tidak boleh kalah dengan bangsa Jepang yang mampu membangun karakter dan tertanam kuat dalam diri bangsanya. Kita harus menunjukkan bahwa kita bisa menjadi lebih baik. Marilah bersama menyongsong perubahan yeng lebih baik untuk menuju Indonesia emas yang berkilau.